Khutbah pertama
BULAN
RAMADHAN SEBAGAI BEKAL HIDUP DI ZAMAN FITNAH
OLEH : ZUL FAHMI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر x 9
الله أكبر الله أكبر كبيرا والحمد لله
كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه،
صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ
وَحْدَهُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ
الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ
كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ
الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ
وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْن، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأَصْحَابِ الْكِرَامِ وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ
وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله
الحمد!
Jama’ah shalat ‘ied yang dirahmati Allah !
Terlebih dahulu marilah kita bersama-sama memanjatkan pui dan
syukur kita kehadirat Allah SWT. atas limpahan nikmat dan kasih sayangnya
yangselalu dicurahkan kepada kita semua. Dan dengan kasih sayang tersebut maka
pada kesempatan pagi ini kita bisa berkumpul untuk bersama-bersama merayakan
hari yang sangat membahagiakan kita, yaitu hari raya ‘iedul fithri. Setelah
kita melakukan shiyam sebulan penuh, menahan lapar, menahan haus dan seluruh
perkara yang bisa merusak puasa, maka pada pagi hari ini kita diwajibkan untuk
berbuka dan sangat dianjurkan berkumpul dimasjid atau mushola untuk mendengarkan
khutbah dan melaksanakan shalat ied bersama-sama.
Shalawat dan salam semoga tetap tersurah kepada junjungan
kita, suri tauladan kita, nabi kita NabiI Muhammad SAW. juga kepada seluruh
keluarganya, dan kepada para sahabatnya, serta kepada seluruh para ulama’ dan
kaum muslimin yang senantiasa mencintainya. Dan juga tak lupa saya berwashiyat
marilah kita selalu meningkatkan taqwa kita, ketaatan kita, dan kecintaan pada
Allah SWT.
Jama’ah shalat ‘ied yang dirahmati Allah !
Pada
bulan ramadhan kita diwajibkan berpuasa. Kita diperintahkan untuk menahan
lapar, kita diperintahkan untuk menahan haus , hal itu agar badan kita lemah
karena aliran darah kita telah lemah. Sehingga kelemahan itu akan mempersempit
nafsu kita. Kemudian pada malam harinya kita diperintahkan untuk banyak
mendirikan shalat, membaca al-qur’an, dan berdzikir, hal itu agar kita terbiasa
melakuan ibadah dan berbakti kepada Allah SWT. jadi pada hakekatnya bulan
ramadhan itu disediakan Allah untuk kita, agar kita bisa melatih diri kita,
melatih nafsu kita yang pada mulanya cendrung kepada keburukan menjadi cendrung
kepada kebaikan, melatih nafsu kita yang punya potensi membangkang, menjadi
nafsu yang tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Hal itu ditegaskan oleh Allah
dalam al-qur’an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ
الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“
wahai orang-orang yang beriman! Telah diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum-mu agar kamu sekalian
bertaqwa.”
(QS.Al-Baqarah: 183)
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله
الحمد!
Jama’ah shalat ‘ied yang dirahmati Allah !
kita diingatkan pula oleh Allah Pada bulan ramadhan ini
adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Allah berfirman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“
bulan ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi
manusia, dan menjadi penjelas dari petunjuk tersebut, dan juga sebagai pembeda
(antara yang haqq dan bathil)..” (QS.Al-Baqarah: 185)
Ath-Thobari dalam tafsirnya “ jami’ul bayan fie ta’wilil
qur’an “ mengatakan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan Al-Qur’an pada
malam al-qodar, yaitu satu malam di bulan Ramadhan dari lauhil makhfudz
ke langit dunia atau sebuah tempat bernama baitul izzah secara
keseluruhan, kemudian menurunkanya secara bertahap kepada nabi Muhammad SAW.
pada malam bulan ramadhan pula.
Allah menyebutkan bahwa puasa disyare’atkan untuk melatih
manusia menjadi pribadi yang bertaqwa, sementara Allah juga menjelaskan bahwa
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana Allah
mengatakan:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Hal itu menunjukkan kepada kita, bahwa tujuan utama manusia
berpuasa adalah agar manusia bisa mencintai al-qur’an, kemudian mau
mempelajarinya dan akhirnya mau mengamalkannya. Ayat-ayat di atas secara
implisit juga menjelaskan bahwa al-qur’an bisa menjadi pencerah bagi kehidupan
manusia, al-qur’an bisa mengatarkan manusia
kepada petunjuk dan kecintaan Allah SWT. jika manusia mempelajarinya
dengan ketulusan, keikhlasan, dan kecintaan kepada Allah SWT. namun jika manusia
mempelajari al-qur’an dengan berbagai macam tendensi kepentingan, entah itu
kepentingan politik, kepentingan ekonomi, popularitas, atau ambisi yang
lainnya, maka al-qur’an bisa jadi menjadi penyesat bagi mereka, bukan petunjuk
bagi mereka.
Jama’ah
shalat ied yang saya hormati!
Hari ini bisa kita saksikan bahwa zaman telah penuh dengan
fitnah. Zaman yang penuh dengan fitnah adalah zaman yang telah diprediksikan
oleh rasulullah SAW. sebagai tanda akan datangnya hari qiyamat. Rasulullah
bersabda dalam sebuah hadits :
إنَّ
من أشْراطِ السَّاعةِ : أن يقِلَّ العِلْمُ ، ويظْهَرَ الجَهْل ، ويظْهَرَ الزِّنا
، ويكْثُرَ النِّساءُ ، ويَقِلَّ الرِّجالُ ،
“ Sesungguhnya
di antara syarat-syarat datangnya qiyamat adalah sedikitnya ilmu merajalelanya
kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya perempuan dan sedikitnya laki-laki.” (HR.Bukhari)
Mengenai sedikitnya ilmu, maka bisa kita lihat banyak orang
alim di Negara ini tetapi juga banyak bahkan lebih banyak masyarakat awam akan
ilmu agama. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyak terjadinya kebingungan bahkan
perpecahan karena sedikit saja perselisihan dalam hal keagamaan. Banyak orang
saling menyalahkan, membid’ahkan, hingga mengkafirkan orang lain atau kelompok
lain karena punya pemahaman atau pemikiran yang berbeda dengan dirinya. Sekarang
ini banyak orang yang bergabung dengan kelompok-kelompok islam yang terjebak
budaya menyalahkan dan menganggap dirinya benar, padahal diri mereka atau
kelompok mereka tersebut sesungguhnya telah keluar dari mainstream pemahaman
para ulama dan salafus shalih yang benar. Setiap persoalan fiqhiyah selalu
menjadi bahan perselisihan, bahan perdebatan dan selalu menjadi sumber
perpecahan. Hal ini membuktikan bahwa ilmu sekarang telah langka. Rasulullah
bersabda :
إن الله لايقبض العلم انتزاعا ينتزعه من الناس ولكن
بقبض العلماء فإذا ذهب العلماء أتخذ الناس رءوسا جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا
واضلوا عن سواء السبيل
Sesungguhnya Allah tidak mengangkat ilmu dengan serta merta
mencabutnya dari manusia, tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mengangkat para
ulama’. Maka jika para ulama’ telah pergi manusia mengambil orang-orang bodoh
sebagai pemimpin, kemudian jika ditanya maka mereka akan berfatwa tanpa ilmu,
maka mereka semua sesat dan menyesatkan dari jalan yang lurus. (HR.Bukhari)
Kemudian mengenai maraknya perzinaan, hari ini bisa kita
lihat telah merajalela di mana-mana. Isu perselingkuhan baik di tingkat rakyat
maupun pejabat, pergaulan bebas di kalangan remaja, kasus aborsi, dan
pembuangan bayi di jalanan seolah terus mewarnai pemberitaan-pemberitaan di
berbagai media massa. Itulah di antara fenomena sosial yang dikabarkan
Rasulullah SAW. sebagai tanda dekatnya hari qiyamat.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله
الحمد!
Ma’asyiralmuslimin
jama’ah shalat ied yang saya hormati!
Kapan akan datangnya hari qiyamat bukanlah hal yang terlalu
penting untuk diperhatikan karena itu termasuk rahasia Allah. Namun yang lebih
penting adalah kesadaran besar yang harus kita miliki bahwa kita hidup di akhir
zaman yang penuh dengan fitnah. Fitnah telah mengelilingi kita seolah banjir
yang telah mengepung kita dan siap menenggelamkan kita. Artinya jama’ah
sekalian hari tantangan dan kendala kita untuk menjadi orang-orang yang taat
pada Allah semakin besar. Dunia hari ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak
taat pada Allah. Dunia hari ini dipimpin oleh orang-orang yang hanya mengejar
kesenangan dengan mengabaikan keadilan dan kemanusiaan. Konspirasi Kejahatan
manusia kepada sesame seperti rantai iblis yang melilit seluruh dimensi
kehidupan manusia. dan dengan semakin
majunya teknologi informasi kejahatan-kejahatan tersebut mudah sekali
ditularkan keberbagai Negara dan bangsa. Kalau dalam sebuah atsar Ibnu Abbas
mengatakan bahwa setiap sahabat rasulullah sudah ditunggu 60 syaitan di luar
rumahnya ketika ia hendak keluar rumah, maka sekarang ini syetan tidak hanya
diluar rumah menunggu mangsanya tetapi sudah masuk dan ikut makan dan tidur
manusia.
Oleh karena jama’ah sekalian! Pada moment bulan ramadhan ini
marilah kita tingkatkan taqwa kita, kita tingkatkan keikhlasan kita, dan kita
kuatkan pada diri kita masing-masing bahwa kita hidup untuk menjadi saksi
kebenaran dan kebesaran Tuhan. Hal itu harus kita buktikan dengan semakin
mencintai Allah, mencintai Rasulullah, mencintai al-qur’an, dan terus belajar
bagaimana berbakti kepada Allah dengan baik dan benar.
الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله
الحمد!
Ma’asyiralmuslimin
jama’ah shalat ied yang saya hormati!
Di dalam atau akhir bulan ramadhan hingga sebelum
didirikannya shalat iedul fithri, kita juga diwajibkan untuk membayar zakat
fitri. Dan kita juga diperintahkan untuk menanggung pembayaran zakat tersebut
untuk anak-anak kita walaupunn mereka belum mukallaf. Zakat itu harus
dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok dan harus diberikan kepada fakir miskin
atau orang-orang yang berhak menerimanya sebagaimana di atur dalam ilmu fikih.
Rasulullah SAW. bersabda :
عن
ابن عباس قال : " فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من
اللغو و الرفث و طعمة للمساكين ، فمن أداها قبل الصلاة فهى زكاة مقبولة و من أداها
بعد الصلاة فهى صدقة من الصدقات " .
“
dari Ibnu Abbas Rasulullah
SAW. mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan orang yang berpuasa dari omongan
sia-sia dan rafats, dan untuk memberi makan orang-orang miskin. barang siapa
yang memenunaikanya sebelum shalat, maka itu menjadi zakat yang diterima, dan
barang siapa yan menunaikannya setelah shalat maka itu menjadi shodaqoh seperti
shodaqoh yang lainnya ” (menshahihkannya Al-Hakim)
Jama’ah sekalian yang berbahagia!
Perintah zakat itu
mengajarkan kepada kita bahwa manusia hidup di dunia ini harus menjadikan
shodaqoh, menolong orang lain yang kesulitan meringankan orang lain yang
dililit kebutuhan sebagai falsafah hidupnya. Tidak sempurna iman dan amal
seseorang yang hanya pandai membangun ibadah secara ritual bersama Allah tetapi
ia tidak punya keshalihan sosial. Dan temasuk cacat kemusliman seseorang
apabila berilmu tinggi, berkeyakinan kuat, beribadah khusyuk tetapi ia
dipandang brengsek oleh orang-orang yang ada disekelilingnya karena
keegoisannya, keangkuahannya, serta ketidak-peduliannya terhadap persoalan
orang-orang susah di sekitarnya.
Kita bisa perhatikan
! kesalahan yang dilakukan manusia dalan menjalankan ibadah ritual, itu bisa
ditebus dengan bersedekah. Orang yang batal puasanya karena jimak, maka bisa
diganti dengan memerdekakan budak, berpuasa dua bulan berturut-turut, atau
memberi makan sebanyak 60 fakir miskin. Orang yang sudah tua dalam hadits
disebut syaikhul kabiir atau orang yang sudah tak mampu lagi berpuasa maka ia
boleh meninggalkan puasa tetapi harus membayar fidyah. Orang hamil atau
melahirkan yang khawatir akan keselamatan dirinya dan anaknya, maka ia boleh
tidak berpuasa pada bulan ramadhan tetapi harus menggantinya di bulan yang lain
dan juga harus membayar fidyah untuk fakir miskin. Ini semua mengajarkan kepada
kita bahwa kekhusyu’an kita menjalankan ibdah kepada Allah juga harus diimbangi
dengan kebaikan kita kepada orang-orang lemah di sekitar kita.
Jama’ah shalat ied yang dirahmati
oleh Allah !
Pada hari ini kita
telah selesai menjalankan ibadah puasa dan hari ini kita diharamkan untuk
berpuasa. Namun sesungguhnya Allah mengharapkan dari kita semua agar tadhrib
atau latihan kita selama sebulan ini bisa berbekas dan memberikan warna yang
baik bagi kehidupan kita di bulan-bulan setelahnya. Kita harus kembali kepada
fithroh Allah atas diri kita bahwa kita hanya bisa berbahagia dan mencapai
kemenangan di dalam kehidupan kita jika mengisinya dengan banyak beribadah
kepada Allah.
Sebaliknya jika
kita lari dari Agama Allah maka hidup kita akan sempit, pikiran kita akan
selalu bingung karena tidak pernah menemukan kebahagiaan padahal kita hidup
dipenuhi harta dan seluruh kebutuhan financial kita. Kita bisa mengambil ibroh
dari kehidupan orang-orang barat. atau orang-orang yang tertular oleh system
hidup orang barat, mereka hidup bergelimang harta tapi sulit menemukan
kebahagiannya. Banyak diantara mereka yang strees, kemudian mengakhiri hidupnya
dengan bunuh diri, minum racun, terjun dari lantai 3, mengkonsumsi narkoba dan
lain sebagainya. Allah meletakkan kebahagiaan manusia pada ibadah dan Allah
menyempitkan hidup manusia jika ia lari dari ibadah kepada Allah. Sebagaimana
Allah berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً
ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
“ dan
barang siapa yang berpaling dari mengingatku (ibadah kepadaku), maka baginya
kehidupan yang sempit dan kami kumpulkan mereka pada hari qiyamat dalam keadaan
buta.” (QS.Thaha:
124)
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْفَئِزِيْنَ الأَمِنِيْنَ
وَأدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمْ فيِ زُمْرَةِ الْمُوَحِّدِيْنَ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ الله ِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَلَوْ أَنَّ
أَهْلُ الْقَرَى ءَامَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِّنَ
السَّمَآءِ وَالأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَنُوْا
يَكْسِبُوْنَ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah
kedua
الله
اكبرالله اكبرالله اكبرالله اكبرالله اكبر الله اكبرالله اكبر الله اكبر
الله اكبر كبيرا والحمد الله كثيرا وسبحان الله بكرة
واصيلا لا اله الا الله وحده صدق وعده ونصر عبده واعزجنده وهزم الاحزاب وحده لا
اله
الا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعود بالله من سرور
انفسنا ومن سيأت اعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلاهادى له اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد.
(امابعد)
فيأيها المسلمون اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم
مسلمون
وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا
يَوْمٌ عَظِيْمٌ، فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ الْكَرِيْمِ،
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأيــُّهَا
الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ
بِإِحْسَانٍِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami.! Kami panjatkan segala puji dan syukur atas segala rahmat
dan karunia yang telah Engkau limpahkan kepada kami, nikmat sehat wal ‘afiat,
nikmat ilmu pengetahuan dan nikmat iman serta Islam.
Ya Allah, ya Tuhan kami.!
Jadikanlah kami semua hamba-hamba-Mu yang pandai mensyukuri nikmat-Mu, dan
janganlah Engkau jadikan kami hamba-hamba yang ingkar dan kufur terhadap segala
nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.
Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami.! Ampunilah segala dosa dan kesalahan kami, kesalahan dan
dosa orang tua kami, kesalahan dan dosa saudara-saudara kami, kaum muslimin dan
muslimat yang telah melalaikan segala perintah-Mu dan melaksanakan segala
larangan-Mu. Andaikan Engkau tidak mengampuni dan memaafkan kami, kami takut
pada adzab-Mu di akhirat nanti.
Ya Allah.!
Janganlah Engkau limpahkan adzab-Mu kepada kami, karena dosa dan kesalahan
kami. Kami yakin ya Allah, rahmat dan ampunan-Mu jauh lebih luas daripada
adzab-Mu.
Allahumma ya Allah
!, ya Tuhan kami. Terimalah segala amal ibadah kami, terimalah ibadah puasa
kami, terimalah shalat kami dan amal ibadah kami yang lain. Ya Allah,
jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu bertaqwa, yang ridha dan ikhlas
untuk melaksanakan segala aturan-Mu, yang ridha dan ikhlas, Islam sebagai
ajaran-Mu, yang ridha dan ikhlas, Al-Qur’an sebagai imam dan petunjuk kami,
yang ridha dan ikhlas, Nabi Muhammad Saw. sebagai panutan kami.
Allahumma ya Allah, ya Tuhan kami.! Berbagai macam ujian dan musibah kini sedang menimpa
masyarakat dan bangsa kami. Kami yakin musibah itu bukan karena Engkau membenci
kami, akan tetapi sebagai peringatan agar kami semua lebih dekat dan lebih
cinta kepada-Mu. Agar kami semuanya lebih memiliki sikap سمعنا وأطعنا akan segala ketentuan-Mu. Agar kami
semua kembali pada agama-Mu, yaitu agama Islam yang Engkau ridhai.
ظَهَرَ الْفَسَادُ فيِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا.رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّا مِنَ الخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
.
عِبَادَ اللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونْ فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْـئَلُوْهُ مِنْ فَضْـلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.
عِبَادَ اللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونْ فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْـئَلُوْهُ مِنْ فَضْـلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ.